Skip to main content

Hakikat Pengorbanan dan Kemerdekaan

Assalamu'alaikum wr.wb.

Sobat,,, gimana kabarnya?
Sudah lama saya tidak menulis di blog ini,,, maaf yah,,,,
Alhamdulillah,,, beberapa hari ini (terhitung bulan Agustus 2019) kita telah merayakan 2 event besar dalam rentang yang hampir bersamaan. Yaitu, Hari Raya Idul Adha dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Merupakan kemenangan besar jika kita bisa mengambil hikmah didalamnya sebagai bentuk peningkatan kesadaran diri, bahwa kita tidak hidup sendirian. Membaur melebur menjadi satu dalam perayaan kemenangan ini. Terutama adalah kemenangan melawan ego di dalam diri sendiri. Menyadari bahwa betapa banyak jasa terutama para Pahlawan .

Yang saya maksud Pahlawan adalah bentuk makna baku yang hampir setiap orang sudah tahu, tetapi barangkali perlu saya ingatkan lagi, Yaitu seseorang yang sangat berharga karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan Kemerdekaan. Perjuangan para Pahlawan sangatlah berarti dalam menyongsong kemerdekaan ini. Mereka berkorban banyak dalam merintis, baik itu konsep, strategi, teknik, spirit, bahkan nyawa. Tak lain adalah untuk kita saat ini.

Kemerdekaan yang sekarang kita nikmati sudah harus diimbangi dengan penghormatan setinggi-tingginya kepada para Pahlawan tersebut. Dengan cara sebaik yang kita bisa.
Merayakannya menjadi bentuk rasa syukur kita bahwa saat ini kita merdeka, tanpa beban penjajahan seperti di masa lalu.  Segala bentuk partisipasi dalam perjuangan mejadi kontribusi yang relevan dalam rangka mengingat perjuangan mereka dengan menjadikan Indonesia negara yang lebih Maju, Unggul, dan Bermartabat. Yang kemudian akan dinikmati esok kelak. Untuk anak cucu kita. Untuk generasi Indonesia yang berkemakmuran tinggi, kondisi yang sentosa, keadaan yang tetap menjunjung tinggi cita-cita para Pahlawan yang sudah nyata baik dalam keberlangsungan kehidupan dan peradaban.

Memahami dan mengingat sejarah memang perlu, tetapi berbalik kearah bencana sejarah itulah musibah. Sama halnya dengan melakukan kesalahan berkali-kali, itulah kebodohan.
Maka dari itu, memang sangat benar apa yang dikatakan oleh Bapak Presiden kita (Bapak H.Ir.Joko Widodo). "Sekarang saatnya membangun mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia". Adalah bentuk nyata dari Perjuangan di zaman ini.

Dua event tersebut semoga menjadikan kita lebih bermanfaat bagi sesama. Tentunya hanya dengan mengharapkan ridho Allah SWT kita senantiasa bisa berada dalam limpahan kasih sayang Nya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Comments

Popular posts from this blog

Logika Orang Biasa

Assalamu'alaikum wr.wb. Nama ku memang mengartikan "yang terbaik". Tapi aku merasa lebih baik jika biasa saja. Karena, dengan menjadi yang terbaik barangkali akan menyakiti hati yang lain... dan itu sama sekali bukan maksud/tujuan sebenarnya dari orang yang terbaik. Lebih baik penilaian Alloh saja yang sudah pasti terbaik bagi semua makhluk-Nya. Suatu saat aku pernah berfikir: Menjadi BAIK akan lebihbaik daripada menjadi BENAR... karena, dengan hanya menjadi Benar, bisa saja menyalahkan yang lain. Sedangkan, dengan menjadi Baik, tidak mungkin memburukkan yang lain. Tetapi, kita harus bisa menjadi Baik dan Benar. Karena, ketika kita hanya Baik saja, kasus yang biasanya terjadi adalah akan tersakiti hatinya, oleh yang lain. Ketika kita hanya Benar saja, biasanya hanya ketinggian ego dalam diri yang bisa saja melalaikan. Konsep Baik dan Benar selayaknya tidak boleh dipisah-artikan dalam nurani kita. Pendekatan ini barangkali akan membuat Bahasa Indonesia lebih l

Tugas Kita

Gimana kabarnya, hai Sahabat? Semoga sobat selalu dalam limpahan Rohman dan Rohim Nya... Dalam coretan ini aku ingin aku sendiri mengingatkan diri sendiri tentang tujuan hidup kita (manusia) di dunia ini, Sobat. Dalam agama ku menyebutkan dalam suatu ayat, "Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku." (Adz Dzariyat : 56) Di dalam teknis implementasi nya, memang sangat benar adanya jika kita (manusia) hidup adalah untuk beribadah. Jika kemudian disadari, "Setiap manusia yang hidup adalah untuk membantu manusia lain" tidakkah sahabat percaya ini? kalau kurang percaya, mari coba simak lagi :) coba sahabat lihat orang jualan camilan di warung itu, ia berjam-jam berada disitu untuk menunggu dan melayani pembeli. bukankah itu membantu orang untuk hanya sekedar makan camilan? bagaimana dengan jualan lainnya? tentu begitu juga. //lhoo memang manusia yang hidup cuman jualan? kan ada profesi lain?// betul sobat, manusia ber